Beranda » HIV/AIDS » 3 Mahasiswa Positip HIV

3 Mahasiswa Positip HIV

 

CIREMAIPOST.- TIGA mahasiswa dari 26 temuan di Klinik VCT Cilimus, Kabupaten Kuningan, dinyatakan positip HIV. Selain mahasiswa, terdapat 2 orang narapidana, 3 orang ibu rumah tangga dan salah satunya sudah diberi ARV. Kemudian, 11 orang wiraswasta atau bekerja, 8 orang tidak bekerja dan tiga orang diantaranya sudah diberi ARV. Mereka terdiri dari 17 orang laki-laki, 8 diantaranya meninggal dan 9 orang perempuan, 2 meninggal.

Hal itu diungkapkan Manager Program Yayasan Maha Kasih (Yamaka), Bambang Sutikno didampingi Jafar Sanjaya, kepada Seputar Jabar. Meluasnya epidemi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kuningan harus disikapi secara serius. “Melalui Sero Survey tahun 2004-2010, ditemukan 20 kasus, Screening PMI terdapat 40 kasus, Klinik VCT Cilimus 26 kasus dan Diagnosa Rumah Sakit ada 2 kasus, sehingga totalnya mencapai 88 kasus,” katanya.

Penemuan kasus HIV/AIDS di Klinik VCT Cilimus, berdasarkan faktor risiko, yaitu heteroseksual 2 orang, pengguna narkotika suntik/IDU 15 orang, perinatal 2 orang dan 7 orang lainnya tidak diketahui. Dilihat faktor usia, di bawah 1 tahun tidak ada, 1-4 tahun ada 2 orang dan satu orang sudah diberi ARV, 5-14 tahun tidak ada, 15-19 tahun 1 orang, 20-29 tahun mencapai 18 orang dan tiga orang sudah diberi ARV, 30-39 tahun terdapat 4 orang, 40-49 tahun 1 orang, diatas 50 tahun tidak ada kasus.

Sedangkan sesuai wilayah puskesmas, meliputi, Puskesmas Cilimus 4 penderita, Sukamulya 4 penderita Linggarjati 3 penderita, Lamepayung 3 penderita, Ciawigebang 3 penderita, Luragung 3 penderita, Manggari 2 penderita, Darma 2 penderita, Jalaksana 1 penderita dan Kuningan 1 penderita.

Strategi yang diterapkan Yamaka Kuningan, misalnya, meningkatkan peran serta pemangku kepentingan dalam program PMTS di 7 lokasi. Adapun kegiatan yang dilakukan, sosialisasi program PMTS di 17 lokasi, sosialisasi program PMTS tingkat kabupaten dan pendidikan masyarakat umum tentang IMS serta HIV/AIDS di 8 kecamatan yang menjadi prioritas program PMTS.

Kemudian, penyediaan materi KIE. Distribusi materi KIE kepada pemangku kepentingan dan mengadakan rapat dengan pemangku kepentingan. “Selain itu pula, mendorong pemangku kepentingan untuk dibuatnya peraturan lokal dalam pencegahan IMS dan HIV/AIDS dan mengadakan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan kelompok dampingan,” katanya.

Strategi lainnya, peningkatan komunikasi perubahan perilaku kepada WPS dan pelanggan di Kabupaten Kuningan. Kegiatan yang dilaksanakan, pelatihan penyegaran staff penjangkau yang dilanjutkan dengan pelaksanaan penjangkauan dan pendampingan. Penyediaan dan distribusi KIE. Penilaian resiko pribadi. Pelatihan pendidikan sebaya. Pertemuan rutin dengan WPS. Pelatihan mental spritual di alam terbuka. Rujukan IMS ke Klinik IMS atau Puskesmas dan Rujukan VCT ke Klinik VCT.

Dari upaya tersebut, imbuh Jafar, kurun waktu 2006-2010 telah mampu merubah perilaku negatif 509 pemakai narkoba ke perilaku positip atau hidup sehat tanpa narkoba, namun diantaranya, 55% clean dan 45 % relaps. ”Jumlah klien yang mengikuti Program Pemulihan Ketergantungan Narkoba mencapai 509 orang,” ujarnya. Dengan rincian, tahun 2006, 49 orang, tahun 2007, 90 orang ( 8 diantaranya IDU’s HIV Positif ), tahun 2008, 40 orang, tahun 2009, 300 orang dan tahun 2010, 30 orang.

Sedangkan jumlah klien yang di rujuk untuk mengikuti Program Bimbingan Sosial atau Keterampilan di BPSPP Galih Pakuan Bogor, yakni, tahun 2007, 10 orang, di BPSPP Lembang Bandung, 5 orang, tahun 2008, 16 orang, tahun 2009 dan 2010 masing-masing 9 orang. “Jumlah warga Kuningan yang mengikuti Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV AIDS tahun 2006 hingga 2010 sebanyak 20.000 orang, mencakup warga desa, pelajar, santri dan warga lapas )

Upaya lainnya, tahun 2007-2010, memutus mata rantai penularan HIV/AIDS di kalangan penasun dengan jumlah dampingan 560 IDU’s. Meningkatnya pemahaman 560 IDU’s mengenai Kesehatan Reproduksi dan Personal Hygiene. Meningkatnya pemahaman masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Telah mendidik 720 kader masyarakat dan 100 orang eks IDU untuk Peduli Pencegahan Narkoba dan HIV/AIDS. (deha)

Sumber: Ciremai Pos


Tinggalkan komentar