Beranda » HIV/AIDS » Penderita HIV/AIDS di Kuningan Meningkat Tajam

Penderita HIV/AIDS di Kuningan Meningkat Tajam

Kuningan, Pelita
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr H Sarjono, mengatakan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan selama ini terkendala oleh minimnya dana untuk pemeriksaan terhadap orang-orang yang diduga terinveksi virus yang mematikan tersebut.
Sehingga, kata dia, kini jumlah penderita HIV/AIDS di Kuningan meningkat tajam dari semula 4 orang pada tahun 2005 menjadi 16 orang pada tahun 2006. Dari jumlah sebanyak tersebut 12 orang di antaranya merupakan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kuningan yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan kebanyakan bekas pencandu narkoba.
Menurut Sarjono, untuk tes satu orang diperlukan dana sekitar Rp160.000, jadi rasa sulit apabila Dinkes merealisasikan hal tersebut.
Karena untuk tes bukan di lapas saja tetapi juga para sopir angkutan umum dan para penyanyi di caffe-caffe. Untuk itu ia berencana mengajukan dana tambahan kepada Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda dalam perubahan anggaran tahun 2007.
Selain karena minimnya dana, penyebab meningkatnya tajam penderita HIV/AIDS adalah karena penderita tadi tidak diketahui indentitasnya sehingga sulit untuk diobati, ungkapnya kepada Pelita Senin (21/5) sembari menambah penyebab tidak diketahui selain karena di sistem pemeriksaanya yang diacak juga karena belum siapnya si penderita untuk menerima kenyataan bahwa mereka terkena virus tersebut, juga keluarga mereka dan masyarakat karena dianggap penyakit menjijikan dan belum ada obatnya.
Padahal untuk mengobati jenis penyakit menular syaratnya harus diketahui penderitanya, sehingga untuk mengobati dan memantaunya gampang, lanjutnya yang menerangkan penderita HIV/AIDS sebenarnya kondisi tidak jauh berbeda dengan orang yang sehat.
Semantara itu, dr H Asep Hermana Kabid P2P-PL (Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan) menerangkan upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut dengan terus melakukan sosialisasi dan juga monitor di lapangan.
Ketika ditanya kebenaran mengenai adanya penderita yang meninggal dunia karena HIV/AIDS, Asep menjawab hal tersebut tidak ada, mungkin itu hanya dikait-kaitkan saja padahal seorang mengidap penyakit HIV/AIDS harus dibuktikan dari hasil pemeriksaan. (ck-65)

Sumber : Harian Umum Pelita


Tinggalkan komentar